Langsung ke konten utama

LO MAU JADI APA?



        setiap kali bicara soal cita-cita yang pasti pertama muncul di pikiran lo adalah profession, hobby, ambition. ternyata semua yang ada dipikiran lo itu ngga ada hubungannya dengan definisi cita-cita itu sendiri, mungkin ada sih tapi ngga banyak, kenapa gua ngomong seperti itu?. Karena, kita hidup di konsep yang dari kecil itu sudah gak tepat,coba lo inget-inget lagi ketika saat lo kecil lo akan selalu ditanya cita-citanya apa? kalo udah gede mau jadi apa? dan ketika kita menjawab misalnya "saya kalo udah gede mau jadi dokter, president, atau yang lain" apakah orang tua kita akan memikirkan serius tentang apa yang kita omongkan? apakah orang yang nanya kepada kita akan memikirkan lo akan jadi seperti yang lo cita-citakan saat itu? nggak akan paling mereka hanya bilang "Wah bagus cita-citanya" jadi mereka cuma nanya cita-cita kepada anak nya hanya supaya anaknya akan di pandang tinggi atau dipandang pinter doang, jadi ketika lo ditanya tentang cita-cita lo hanya jadi ajang pamer sama orang tua lo.

     bicara soal cita-cita itu sebenarnya sangat mudah cuman kitanya yang selalu buat hal itu repot. Kita tuh gak pernah punya problem nentuin kita mau ngapain, kita mau ngerencanain apa,kita mau kemana. kita itu sebenarnya selalu looking foward for something dan kita berpikir itu yang kita mau  itu yang mendefinisikan who we are and that will make us happy. tapi pada saat di tanya apa yang sebenarnya bisa mendefinisikan kita, kita suka bingung jawabnya kan?. "orang tersesat itu bukan nggak tau mau kemana, tapi bingung dia dimana" untuk menjawab pertanyaan apa tujuan lo, apa yang lo inginkan itu relatif kita mudah untuk ngejawab nya, tapi coba deh pertanyaannya di ubah, bisa ngga cerita lo tu siapa? keahlian lo apa? apa yang bisa mendefinisikan lo? what makes you become you? rata-rata orang akan kebingungan menjawabnya. jadi kenapa pada saat kita menentukan mau jadi apa itu gampang, karena kita melihat orang lain, misalnya "wiih si joe taslim jadi cast di film Mortal Kombat Apalagi jadi Sub Zero peran penting tuh seandainya gua bisa kaya gitu" nah masalahnya itu ada pemikiran kaya gini, kenapa? karena yang lo liat hanya satu features keberhasilannya yang lo pengenin yang lo ngga bisa mencapainya. and that's the problem, setiap kita menginginkan sesuatu, it's nice tapi itu nggak bisa solve the problem, why? karena lo ngga tau lo tuh siapa, lo nggak tau tentang diri lo sendiri. jadi menurut gua, lo harus mengenal diri lo sendiri sebelum lo mau jadi apa.

       jadi apa yang harus lo lakuin? saran gua lo harus pahami diri lo dengan lo bertanya pada diri sendiri, yang pertama lo dah paham belom strength lo apa, strength itu satu hal spesific activities yang buat lo jadi lo banget. misalnya lo suka public speaking,  public speaking tentang apa? presenter, motivator or etc, more spesific lebih bagus. jangan sekali-kali ngomong kebisaan atau strength lo yang umum, misalnya "saya bisa melakukan olahraga" iya olahraga apa? lima jari? olahraga itu banyak bambank. dengan pernyataan umum kaya gini orang bisa mengansumsikan hal ini ke arah yang berbeda dengan apa yang lo nyatakan, jadi be spesific. yang kedua lo udah ngerti belom sih lo belajar atau melakukan sesuatu kaya gimana?. Albert Enstein pernah bilang"Setiap orang adalah jenius. Tapi kalau kamu menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon, maka selama hidupnya dia akan mempercayai bahwa dia bodoh" jadi sangat penting untuk mengetahui cara lo melakukan sesuatu yang sesuai dengan lo.dan pertanyaan yang terakhir adalah what your mission in life? dari lo lahir sampe nanti mati, lo mau ngelakuin apa? lo mau berbuat apa? and how do you value your life? setelah lo bisa ngejawab pertanyaan-pertanyaan tadi barulah lo bisa ngejawab LO MAU JADI APA?

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bandung, Hujan Malam itu

Hujan jatuh, tanpa terburu, seperti ingin berkata sesuatu. Jalanan lengang memantulkan bayang, dan lampu-lampu kecil tampak lelah menunggu pagi. Aku duduk, mendengar Bandung bercerita, dalam bisik gemericik di kaca jendela. Hujan ini, katamu, adalah puisi yang tak pernah selesai kutulis. Ada dingin yang tak hanya dari angin, ada rindu yang tak hanya dari malam. Bandung tenggelam pelan-pelan, di antara rintik dan bayangmu yang samar. Dan di hujan malam itu, aku belajar lagi cara melupakan— dengan mendengarkan Bandung, yang menangis dalam sunyinya sendiri.

poetry

Let Me Out Today is still yesterday The day that I’ve always with you The day that I always loved you But yesterday was done Silence starts listening joyfully Music play with no melody Hearts starts beating terribly Eyes tearing continuously I can’t find a new way I can’t find a new day I always love you I’ve always thingking of you When you talk, when you smile, When you laugh, when you do silly things It’s not fair You can run away from this And I just can’t It’s killing me You never stopped hurt my mind And I just can’t hold it I keep on breathing But each breath is suffocating My heart keeps pounding But with your squeezing Come back, come back Come back, COME BACK!!! Can you hear me? I’m trapped into you I don’t know a way out of here Please !!!   let me out Fate Pity your fate Fate that leads you to misery A life full of injury Reality and hope become discrepancy Suffering, so...